Puasa: Takwa dan Aktualisasi Tiga potensi manusia

Ramadhan adalah bulan untuk bertamu kepada Allah swt, bulan pertemuan antara taubat dan rahmat-Nya, pertemuan rahmat dan ibadah, pertemuan kehendak dan tawakkal, petemuan keinginan dan doa. Bulan yang penuh berkah, curahan karunia dan keberkahan Ilahi. Di dalamnya Allah swt mewajibkan puasa pada hamba-hamba-Nya yang beriman. Al-Qur’an menyebutkan bahwa puasa di bulan Ramadhan bertujuan menumbuhkan jiwa yang takwa.

يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِب عَلَيْكمُ الصيَامُ كَمَا كُتِب عَلى الَّذِينَ مِن قَبْلِكمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 183)

Al-Qur’an menegaskan bahwa sejatinya puasa dapat menumbuhkan dan memperoleh sifat takwa. Takwa dalam pengertian yang umum: menjalankan perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya. Sejatinya takwa berasal dari kata “Wiqayah” artinya menjaga. Menjaga 3 potensi dari penyimpangan, sehingga membuahkan keseimbangan dan keadilan.

Tiga potensi tersebut adalah karunia Ilahi bagi setiap manusia, yaitu: Potensi syahwat, potensi pikir, dan potensi marah. Tiga potensi ini dapat membuahkan sifat-sifat yang terpuji atau tercela, tergantung pada manusia dalam mengaktualkan, melatih dan membiasakannya. Masing-masing tiga potensi itu membuahkan tiga sifat, yang satu terpuji dan yang dua tercela.

Potensi syahwat (daya tarik) dapat membuahkan sifat: Rakus, statis, dan kesucian.
Potensi pikir: Licik, bodoh, dan bijaksana.
Potensi marah (daya tolak): Gegabah, pengecut, dan keberanian.

Rakus, licik, dan gegabah adalah sifat tercela, yang membuahkan kezaliman.
Statis, bodoh, dan pengecut adalah sifat tercela, yang membuahkan keterzaliman dan ketertindasan.
Kesucian, kebijaksanaan, dan keberanian adalah sifat terpuji, yang membuahkan keadilan.
Lebih detail tentangnya silahkan baca kitab Jami’us Sa’adat jilid 1, dan tafsir Al-Mizan tentang ruh dan jiwa.

Sebenarnya inilah tujuan utama puasa, melatih tiga potensi tersebut untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan yang sejati. Tentu untuk mencapai tujuan tersebut butuh pada pertolongan Allah swt yang paling istimewa, dan bulan Ramadhan adalah bulan yang paling berharga dan strategis untuk memperolehnya.

Takwa dalam makna tersebut tentu akan dapat dirasakan langsung oleh manusia
dalam kehidupan pribadi dan sosial. Sifat bakhil akan terkikis menjadi dermawan. Yang zalim akan dihadang oleh yang adil, dan yang tertindas akan diselamatkan oleh yang adil. Sehingga tercipta dan terwujudlah keluarga yang bahagia, masyarakat yang sejahtera, dan negeri yang adil dan makmur.

Sekiranya kita kaum muslimin khususnya para pemimpin menyadari tujuan ini, niscaya yang miskin tidak menderita, yang tertindas tidak sengsara, dan yang kaya tidak berpesta pora. Mengapa kita tidak mencapai tujuan mulia ini? Bisa jadi jawabannya seperti yang disebutkan di dalam hadis yang mulia: “Betapa banyak orang yang berpuasa, ia tidak mendapatkan sedikit pun dari puasanya kecuali lapar dan dahaga.” Yakni puasanya tidak merubah pribadinya, tidak memperoleh kemenangan dalam perjuangan mengaktualkan tiga potensinya.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Amalan dan Doa2 Ramadhan secara detail:
https://islampraktis.wordpress.com
Macam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami, klik di sini:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
Tafsir tematik, keutamaan surat2 dan ayat2 Al-Qur’an:
http://tafsirtematis.wordpress.com
Audio shalawat tarhim, musik2 ruhani (mp3), dan doa2 Ramadhan:
http://syamsuri149.multiply.com
Milis amacam2 shalat sunnah, amalan2 praktis dan doa-doa pilihan, klik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Published by Syamsuri Rifai

Segala puji bagi Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada rasul yang agung dan keluarganya yang suci. "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membuatkan solusi baginya, dan mengkaruniakan padanya rizki dari arah yang tak diduga-duga" (QS. Ath-Thalaq |65 : 2-3)

Join the Conversation

2 Comments

Leave a comment